Sebelumnya saya mohon maaf terlebih dahulu kepada para tukang becak. Judul di atas bukan untuk mendeskreditkan bapak-bapak tukang becak melainkan kritikan kepada Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Bagi saya, rencana Anies untuk menghidupkan kenbali becak sebagai alat transportasi di Jakarta dengan alasan keberpihakan pada rakyat kecil sangatlah tidak tepat. Masih banyak cara lain yang lebih terhormat jika Anies ingin meningkatkan kesejahteraan dan derajat hidup tukang becak.
Kita hidup di zaman teknologi yang sudah maju dan serba digital, lalu apakah masih pantas profesi sebagai tukang becak dipertahankan sebagai mata pencaharian utama? Konyolnya Anies memang sudah keterlaluan, ini jelas memalukan orang dengan level pendidikan S3. Anies malas berpikir yang lebih inovatif dan breakthrough the limit. Kekuasaan telah membutakan kadar keilmuan yang dia miliki. Demi mendapatkan dukungan suara rakyat miskin, Anies memanfaatkan kemiskinan mereka untuk mencitrakan dirinya sebagai peimimpin yang pro wong cilik, dimana jelas sekali bertolak belakang.
Jika Anies mau mengangkat derajat tukang becak, maka harusnya dia mengedukasi mereka dengan memberikan skill lain seperti montir motor dan mobil, teknisi handphone atau smartphone, menjahit, berdagang, budidaya ikan dan lainnya yang lebih memanusiakan tenaga dan pikiran mereka daripada sekedar mengayuh becak. Tempatkan mereka di Balai Pelatihan Tenaga Kerja yang dimiliki oleh pemprov. Gratiskan semua biaya selama masa pelatihan. Berikan mereka permodalan dalam bentuk kerjasama bagi hasil, jangan dikenakan bunga seperti OK OCE.
Sayangnya itu semua di atas adalah pemikiran saya dan bukan Anies. Jika Anies saja berpola pikir sempit dengan memanfaatkan kemiskinan tukang becak, maka tak jauh beda adalah wakilnya yaitu Sandi. Wagub Jakarta ini dalam mendukung kebijakan Anies soal becak, rencananya akan memberikan pelatihan kepada tukang becak tentang bagaimana pelayanan standar sebagai tukang becak dan juga cara gowes. Luar biasa bukan? Sampai pada masalah gowes saja mau diberikan pelatihan.
Setali tiga uang dengan Anies dan Sandi adalah level bawahnya yaitu Kepala Satpol PP yang akan berkoordinasi dengan Kepala Dishub untuk melakukan razia pada jalan lintas masuk ke Jakarta agar tukang becak dari kota lain seperti Bekasi, Tangerang, Depok dan Bogor tidak bisa mengoperasikan becak mereka di Jakarta. Jujur ini memang sudah super super konyol.
Bayangkan saja hanya gara-gara urusan ingin aktifkan becak, pemprov Jakarta harus kerja ekstra keras mulai dari kasih pelatihan standar pelayanan, menggowes becak dan merazia seluruh jalan masuk ke Jakarta. Buang-buang waktu, tenaga dan biaya. Energi terbuang untuk hal yang tidak produktif, tidak membawa kemajuan melainkan kemunduran dan membuat wajah Jakarta menjadi back to the dark age.
Jika mau tetap ada becak, maka siapkan itu di area wisata sebagai bagian dari warna-warni pariwisata. Kalau untuk wisata, maka sudah benar diberikan pelatihan cara melayani turis dengan baik, ajarkan bahasa Inggris, cara berpakaian dan berbicara serta bersikap yang baik dan sopan. Ini yang dilakukan oleh negara maju seperti Jepang, Amerika dan Eropa. Mereka tidak menjadikan becak sebagai alat transportasi manusia, cuma sebagai hiburan di tempat wisata.
Buatlah harkat martabat tukang becak menjadi lebih berarti dan bermakna. Bangunlah mental dan kemampuannya ke arah yang lebih terhormat dalam mencari nafkah. Bukan zamannya lagi kita duduk manis sementara ada orang dibelakang kita yang sedang berjuang sekuat tenaga untuk mengayuh becak demi sesuap nasi. Anies, bukalah mata hatimu, jangan terus-menerus terlena sebagai Gubernur yang mengeksploitasi kemiskinan rakyat untuk menarik simpati demi melanggengkan kekuasaan.
^^^^
“Saat awan gelap berlalu, Awan Biru pun muncul”
You might also like
More from Ojo Ngulik
Kami Tidak Takut dengan Negara Tetangga, Kami Lebih Takut terhadap…
Bro 'n sis, Pernah ga kalian ngebayangin Indonesia akan jadi negara seperti Korea Utara (Korut)? Iya Korut negara di semanjung Korea …
Indonesia – Kemana Arah Mana Bangsa Ini Akan Berjalan
Halo Sobat Pokers, Indonesia akan memasuki tonggak sejarah baru yaitu memilih presiden dan legislatif untuk masa pemerintahan 2019-2014. Untuk para pemilih di …
MRT-J: Maskot Kebangkitan Pembangunan Indonesia
Bangsa Indonesia sudah lama tertidur nyenyak dalam mimpi-mimpi indah tentang pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang, yang bicaranya ingin menjadi …
Tol Trans Jawa dan Inovasi Ekonomi Kerakyatan
Salam sejahtera semua Kelancaran distribusi orang dan barang dalam hukum ekonomi adalah sebuah keniscayaan. Ekonomi akan tumbuh kembang begitu dinamis saat …
Daging Beras Mahal? #2019GantiLapak
Belum lama ini, capres Prabowo dalam sebuah kampanyenya mengatakan kalau daging dan beras di Indonesia adalah salah satu yang paling …
Leave a Reply